13 Februari 2015
On 22.16 by Anwar in realita
Memasak
menggunakan tungku tanah liat bisa jadi adalah sesuatu hal yang langka di jaman
serba modern saat ini. Tapi bila kali waktu anda rindu memasak menggunakan
tungku barangkali sepasang suami istri Sati dan Kardi di Desa Bojong, Jawa
Barat ini bisa Anda datangi.Setiap harinya mereka mengais tanah liat dan
membuatnya menjadi tungku untuk mengais rejeki.
Mencari
dan mengambil tanah liat selalu dilakukan pasangan suami istri Sati dan Kardi
dalam kehidupan mereka sehari - hari. Tanah liat ini mereka gunakan sebagai
bahan utama membuat tungku tanah tradisional.
Ya,
warga Desa Bojong Kemang Bogor, Jawa Barat ini memang dikenal sebagai pengrajin
tungku tanah. Pembuatan tungku tanah dilakukan dengan cara tradisional. Tanah
liat dicampur dengan air, pasir dan sabut kelapa hingga membentuk seperti
adukan semen. Bahan yang telah tercampur ini dibentuk menjadi tungku
tradisional. Proses pembentukan bisa berlangsung hingga 5 jam.
Tungku
atau kerap disebut hau ini kemudian dikeringkan hingga 3 bulan lamanya. Setelah
kering tungku dijual seharga 40 hingga 50 ribu rupiah per buah.
Kendati penjualan tungku kini menurun seiring kehadiran kompor
minyak tanah dan gas namun Kardi dan Sati tetap optimis, tungku buatan mereka
tetap laku terjual. Apalagi di kawasan Bogor, Jawa Barat masih banyak warga
yang memilih menggunakan tungku untuk memasak (sumber : www.indosiar.com)
Search
Translate
Tentang TAMZIS Baitulmaal
VIDEO KITA
Popular Posts
-
Semarang Rabu, 6 januari 2016. Bertempat di gedung BMT Walisongo Semarang, FBM Korwil jawa Tengah mengadakan Raker untuk masa bakti...
Hubungi Kami
Categories
Diberdayakan oleh Blogger.