26 Desember 2014
On 18.57 by Tamaddun in umum
gambar illustrasi longsor
“Pergeseran tanah paling besar hari ini. Awal kejadian baru 5 cm sekarang menjadi 30 cm. Di jalan bahkan mencapai 50 cm. Dinding rumah warga ada yang bergeser antara 30-50. Ini lebih cepat dibanding hari pertama paska ledakan sepekan lalu,” ujar Dandim Cilacap, Letkol Inf Feri Irawan, Kamis (25/12) kemarin usai memimpin tim gabungan meninjau lokasi.
Dengan tanda-tanda yang sudah terlihat ini, dia mengatakan, jika mahkota longsor telah terbentuk. Kondisi ini harus diwaspadai karena longsor bisa terjadi kapanpun. Bahkan dia memperkirakan hanya dalam hitungan hari tanah longsor ini akan muncul. “Mahkota longsor sudah terbentuk. Sekarang tinggal menghitung hari,” kata Feri Irawan.
Saat ini, Dandim mengatakan, sudah ada empat rumah rusak akibat terjadi pergerakan tanah. Salah satu tembok rumah bahkan sudah bergeser dan lepas dari sambungan antar dinding. Rumah tersebut diperkirakan berada di jalur retakan. Hasil pantuan kemarin juga melihat banyak retakan makin melebar dibanding sebelumnya.
Untuk sementara, TNI bersama dinas terkait sudah mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman. Pusat pengungsian berada di mushala dan SD 04 Cibeunying. Sebagian warga lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka.
“Total ada 34 kepala keluarga dan 133 jiwa dan sudah kita ungsikan,” kata Dandim.
Feri Irawan menambahkan, ancaman longsor ini diperkirakan jauh lebih besar dibanding kejadian serupa di Kabupaten Banjarnegara, yakni Longsor Dusun Jemblung yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Feri mengatakab, longsor ini diduga akan diikuti ancaman banjir. “Tanah longsor akan membentuk dam di hulu sungai Cijalu. Kalau jebol, akan terjadi bah dan mirip peristiwa di Papua,” katanya. sumber : www.radarbanyumas.com
25 Desember 2014
On 19.58 by Tamaddun in umum
Kepala Desa Lengkong Sahro Sigit Raharjo mengatakan, saat kejadian para pemilik rumah sedang berada di ladang. Menurut dia, api dengan cepat menyambar, karena saat kejadian cuaca sedang panas disertai angin. Dugaan sementara penyebab kebakaran, yakni hubungan arus pendek listrik. “Saat kejadian lima rumah itu kosong, pemiliknya sedang ke ladang,” katanya. (sumber : www.Suara Merdeka.com)
22 Desember 2014
On 01.11 by Tamaddun in umum
Ratusan kios di Pasar Induk Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ludes terbakar, Senin (22/12/2014) dinihari. Hingga pagi tadi, petugas masih berusaha memadamkan api.
Dua unit mobil pemadam dan beberapa petugas terjun untuk mengendalikan api. Namun, petugas kesulitan masuk ke lokasi karena banyak warga yang menyaksikan kebakaran tersebut. Ditambah, para penjual sibuk mengevakuasi barang- barang dagangannya.
Polisi pun turun langsung untuk mengendalikan kawasan sekitar. Mereka menutup akses ke pasar agar petugas pemadam leluasa bekerja dan untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa.
Menurut Anik Halimah, salah seorang pedagang, api pertama kali terlihat di kios penjual baju dan warung makan, lantai tiga pasa Banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat api terus berkobar hingga melalap kios lainya di lantai dua dan lantai satu
Sampai berita ini dibuat, petugas belum mengetahu pasti penyebab kebakaran. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Search
Translate
Tentang TAMZIS Baitulmaal
VIDEO KITA
Popular Posts
-
Semarang Rabu, 6 januari 2016. Bertempat di gedung BMT Walisongo Semarang, FBM Korwil jawa Tengah mengadakan Raker untuk masa bakti...
Hubungi Kami
Categories
Diberdayakan oleh Blogger.