12 Oktober 2014
On 20.42 by Tamaddun in pemberdayaan
Kemiskinan bagaikan lingkaran setan. Sangat sulit dicari solusinya. Negeri Indonesia yang kaya raya ini selalu saja dilanda masalah kemiskinan. Dalam tulisan sederhana ini kita tidak akan diskusi yang njelimet tentang definisi kemiskinan.Namun mari kira mencoba untuk berkreasi, agar masalah kemiskinan bisa berkurang, atau minimal kita bisa memberi sumbangan pemikiran, sukur aksi nyata untuk membantu meringankan beban si miskin.
Data terakhir, Maret 2013, dari BPS menyebutkn bahwa kemiskinan di Indonesia sebanyak 28,07 orang (bps.go.id). Kita tidak sedang berdebat masalah data. Namun, lepas dari bagaimana data itu didapatkan, jumlah orang miskin negeri ini sungguh SANGAT BANYAK. Banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi miskin, salah satunya adalah keluarga. Maksud saya, bahwa keluarga yang miskin punya potensial melahirkan anak-anak yang miuskin juga. keluarga miskin tidak bisa menyekolahkan anaknya dengan layak, sehingga potensial melahirkan anak yang kurang terdidik, bahkan secara akademik dianggap bodoh. Walaupun ketuyrunan orang miskin secara genetik belum tentu bodoh. Tidak sedikit putra-putri warga miskin yang memiliki prestasi akademik yang bagus. Juga, tidak sedikit putra-putri warga kurang mampu bisa sukses tidak miskin lagi, namun kesuksesannya tidak lepas dari faktor pendidikan yang bisa diperolehnya dengan seribu jalan yang heroik. ada yang kuliah sambil menjadi kernet, ada yang kuliah sambil menjadi tukang ojek. ada yang sekolah sambil jualan gorengan, es krim dsb. Beberapa contoh orang sukses berasal dari warga miskin misalnya :
1. Larry Ellison.
Pendiri Oracle, Larry Ellison yang pernah bekerja serabutan selama 8 tahun dan akhirnya sukses menciptakan perusahaan teknologi terbesar di dunia.
2. Harold Simmons
Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Simmons ternyata pernah hidup sangat miskin. Di masa sulitnya itu, Simmons hidup tanpa listrik dan air bersih.
Namun pria yang satu ini pantang menyerah, meski sempat hidup dalam kegelapan dia akhirnya berhasil memperoleh beasiswa di University of Texas. Dari kampus tersebut, Simmons berhasil meraih gelar sarjana dan master di bidang ekonomi.
Simmons memperoleh keuntungan besarnya saat dia membeli sejumlah toko obat yang kemudian dijual seharga US$ 50 juta.
3. Li Ka-Shing
Ka Shing terbang dari China dan menetap di Hong Kong pada 1940-an. Malang nasibnya, ayahnya meninggal saat dia masih berusia 15 tahun.
Setelah itu, dia bertanggung jawab penuh menanggung kebutuhan seluruh keluarganya. Dia keluar sekolah untuk bekerja apapun selama menghasilkan uang agar keluarganya tetap bertahan hidup.
Hebatnya, pada 1950, dia mulai mendirikan perusahaan sendiri, Cheung Kong Industries. Perusahaan plastik yang kemudian berekspansi pada sektor properti itu berhasil mengantarkan kekayaan sebesar US$ 31 miliar atau Rp 377,05 triliun.
4. George Soros
Jumlah kekayaan: US$ 20 miliar atau Rp 243,2 triliun
Saat berusia masih remaja, Soros hidup dalam penderitaan dan kemiskinan. Untuk menyelamatkan hidupnya dari serangan Nazi, dia direkrut untuk bekerja sebagai pegawai di Kementerian Perdagangan Hungaria.
Dia lalu meloloskan diri dari okupasi Nazi dan pindah ke London untuk tinggal bersama saudaranya di sana. Tak memiliki uang, dia lalu bekerja sebagai pelayan dan poter di stasiun kereta untuk membiayai kuliahnya di London School of Economics.
Setelah lulus, Soros sempat bekerja di toko sovenir sebelum akhirnya diterima sebagai bankir di New York City. Pada 1992, taruhan besarnya yang terkenal pada pound sterling membuatnya sukses mencetak uang hingga triliunan rupiah.
5. Leonardo Del Vecchio
Jumlah kekayaan: US$ 15,3 miliar atau Rp 186,1 triliun
Del Vecchio merupakan satu dari lima anak yang dititipkan ke panti asuhan karena sang ibu yang menjanda tak sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya. Hidup di tengah kemiskinan, Vecchio lalu mulai mencari kerja.
Dia kemudian bekerja di pabrik pembuat bingkai kacamata. Saat itu, dia mengalami kecelakaan dan kehilangan beberapa jarinya.
Menginjak usia ke-23, dia lalu membuka toko sendiri yang kemudian terus membesar menjadi produsen kacamata terbesar di dunia. Kacamata buatannya juga dilabeli merek-merek terkenal seperti Ray Ban dan Oakley.
6. Abu Rizal Bakri
7. Chaerul Tanjung
Beberapa kenyataan di atas hanyalah sekedar contoih, bahwa sebgian kecil keluarga kurang mampu bisa berubah menjadi kaya.
Salah satu kunci rahasia sukses mereka adalah PENDIDIKAN. memang pendidikan bukan segala-galanya, namun pendidikan merupakan fakitor utama. Banyak hak yang didapatkan dari pendidikan, antara lain kecerdasan, pengetahuan, ketrampilan, perbaikan mental, jaringan, kejujuran, ketulusan, perjuangan, pengabdian dan sebagainya. bersambung..................
Search
Translate
Tentang TAMZIS Baitulmaal
VIDEO KITA
Popular Posts
-
Semarang Rabu, 6 januari 2016. Bertempat di gedung BMT Walisongo Semarang, FBM Korwil jawa Tengah mengadakan Raker untuk masa bakti...
Hubungi Kami
Categories
Diberdayakan oleh Blogger.