TAMZIS BAITUL MAAL

"Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong" (al Qur'an Surat AnNahl ; ayat 23)

17 April 2014

On 01.02 by Tamaddun in
     Seorang wanita kepala 6, berjalan  kaki sepanjang 10 km tanpa menyerah. Berangkat dari rumahnya, di dusun Bogelan, kalibeber, Wonosobo, hal itu dilakukan wanita ini setiap hari. . Pekerjaan rutin jualan opak ini sudah dia jalani sejak tahun 60 an. (Bagi orang luar Wonosobo, mungkin istilah opak masih terdengar asing. Opak yaitu makanan semacam kerupuk, yang dibuat dari ubi kayu (singkong). Dengan bumbu-bumbu khas kalibeber, Wonosobo, opak terasa nikmat untuk pacitan/camilan)
     Bu Kasroji, demikian nama wanita penjaja opak itu, adalah sosok wanita yang gigih berikhtiar, sekaligus penuh tawakkal kepada Alloh. Sekali jalan Bu Kasroji membawa sekitar 3 kg opak. Dagangan itu dia beli dari pasar Kalibeber, untuk dijajakan sepanjang jalan, kemudian keliling kota Wonosobo. Sekali juakan, keuntungannya sekitar Rp3000, kalo dagangannya laku semua. Namun, seringkali  dia masih membawa pulang sisa dagangannya. 
     Bu Kasroji awalnya hidup dengan seorang suami dan 3 anaknya. Sang suami bekerja sebagai petani kecil di Bogelan, Kalibeber. Selain menggarap sebidang tegal yang sempit, yang hanya bisa ditanami polowijo (jagung, singkong dll), Pak Kasroji juga memelihara 4 ekor kambing. Kambing-kambing yang dipelihara Pak Kasroji ini adalah titipan masyarakat sekitar. Pak Kasroji hanya memelihara, dan mendapatkan bagi  hasil  sebesar 50% .